Pasang Iklan Banner 343.000 per BULAN di blog ini Sms 087816551473 meiko7998@gmail.com Iklan Baris 343.000 bayar pake pulsa hp

Tuesday, November 21, 2023

27 Daerah di Jawa Barat Waspada Bencana Alam


#1:27 Daerah di Jawa Barat Waspada Bencana Alam

Bandung - Sebanyak 27 daerah di Provinsi Jawa Barat diminta meningkatkan kewaspadaan soal bencana alam.

Itu disebabkan menjelang akhir tahun 2023, hujan sudah mulai turun tidak menentu di beberapa wilayah yang ada.
 
Menurut Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, kejadian bencana alam yang kerap terjadi yakni tanah longsor dan banjir.

"Potensi bencana banjir dan longsor itu (sering) terjadi tapi kami minta kepada seluruh daerah untuk siap siaga. Kalau dari data kan ada di Sukabumi, Bogor untuk longsor kalau banjir ada di Pantura (pantai laut utara). Kami minta semua kabupaten dan kota untuk berhati - hati serta bersiap siaga," ujar Bey ditulis Bandung, Sabtu, 11 November 2023.

Bey menerangkan berdasarkan wilayah potensi gerakan tanah per November 2023 dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), terdapat 473 kecamatan dari 627 kecamatan di Jawa Barat yang memiliki potensi gerakan tanah menengah – tinggi.

Bey mengatakan sementera prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) puncak musim akan terjadi Januari - Maret 2024 mendatang.

"Data dan fenomena ini harus kita sikapi dengan bijaksana dan waspada. Yang dapat dilakukan pemda kabupaten dan kota yakni, pertama, memantau intensif kondisi masing-masing wilayah potensial sebagai sumber bencana dan atau terdampak bencana," kata Bey.

Bey juga menekankan penyampaian informasi potensi bencana dari otoritas yang berwenang harus mudah dipahami publik.

Langkah lainnya dalam antisipasi terjadinya bencana alam, Bey menyebutkan mempersiapkan dan mengecek seluruh sumber daya yang tetiba harus dikerahkan dalam penanganan darurat bencana.

Bey mengingatkan pula mitigasi bencana yang telah dilakukan oleh lintas lembaga ini harus didukung dengan adanya sejumlah jalur dan tempat evakuasi sampai ke tingkat desa dan kelurahan.

"Serta serta pembuatan rencana kontinjensi dari tingkat kabupaten dan kota sampai ke tingkat desa dan kelurahan," sebut Bey.

Sebelumnya, otoritasnya diakui telah menggelar rakor penanganan bencana banjir dan tanah longsor dengan berbagai pemegang kebijakan (stakeholders).

Bey mengatakan, keberhasilan penanggulangan bencana bergantung pada sistem penanggulangan bencana, sarana prasarana penunjang yang mumpuni, serta koordinasi yang baik antar-stakeholders dan masyarakat di wilayah rawan bencana.

Kemarin (Rabu, 08/11/2023), telah dilakukan apel siaga antisipasi terjadinya bencana di Bale Rame Sabilulungan Soreang, Kabupaten Bandung diikuti kesatuan keamanan, instansi vertikal, perangkat daerah provinsi maupun kabupaten kota, serta Palang Merah Indonesia (PMI) dan relawan bencana.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Dani Ramdhan, seluruh instansi tersebut dibagi menjadi delapan klaster.

Mulai dari klaster pencarian dan penyelamatan dengan koordinator Basarnas dibantu TNI/Polri, klaster pengungsian, klaster pendidikan (dinas pendidikan), klaster sarana prasarana (dinas PU dan BBWS), klaster logistik (dinas sosial, Bulog, BPBD), klaster keamanan (TNI/Polri, Satpol PP), klaster perlindungan (Damkar), serta klaster kesehatan dengan koordinator dinas kesehatan.
 

0 comments:

Post a Comment